PENDIDIKAN KARAKTER ANAK


PENDIDIKAN KARAKTER ANAK


Jika berbicara tentang pendidikan karakter anak. Hal yang paling dekat adalah pendidikan dilingkungan Rumah. Hal yang paling umum adalah orang tua menjadi teladan bagi anak. Namun di era saat ini ada orang tua dan anak jarang sekali bertemu dengan orang tua. Misalnya pada pagi hari sebelum anak bangun orang tua sudah bekerja dan anak dari mulai pagi sekolah sedangkan untuk siang hari anak bermain dengan temannya dan pada malam hari istrirahan pada saat orang tua pulang dari bekerja hal ini yang kemudian relasi antara orang tua dan anak berkurang. Beda lagi ceritanya dengan kondisi dari anak Seorang TKI atau TKW yang pada umumnya sang anak akan tinggal bersama dengan kerabat dari orang tuanya atau neneknya. Dengan kondisi demikian padahal orang tua memiliki peran penting dalam proses perkembangan karakter anak karena biasanya anak cenderung meniruan dan mengetahui hal baik dari orang tuanya . namun jika hal ini tidak terpenuhi si anak akan cenderung menirukan hal apapun yang mungkin ada disekitar mereka.
Hal ini yang kemudian menjadi bentuk kekhawatiran apalagi jika sang anak sudah menginjak sekolah dasar. Tantangan dan peran orang tua semakin ekstra karena semakin luasnya kendisi lingkungan sekolah mekipun pada dasarnya juga memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter. Namun untuk peran disekolah lebih banyak kepada pendidikan formal seperti misalnya Matematika, IPA IPS dan lain lain. Sedangkan untuk masalah pendidikan karakter masih minim apalagi untuk kegiatan disekolah untuk pendidikan dasar sekitar 5 – 6 jam setiap harinya untuk kurikulum 2013. Salah satu contoh di SD Negeri Perdana 2 Sukaresmi Pandeglang Banten tahun pelajaran 2018/2019. Selebihnya kegiatan sehari hari anak biasanya dihabiskan bersama teman bermain. Namun seiring dengan berkembang zaman. banyak sekali perubahan apalagi di zaman yang serba gedged. Banyak sekali para orang tua yang memberikan anaknya sebuah gedged dengan berbagai alasan salahsatunya untuk mempermudah komunikasi namun karena kurangnya pengawasan dari orang tua anak anak kemudian cenderung lebih suka menghabiskan waktunya dengan gedged. Hal ini yang ditakutkan jika penggunakan gedged tersebut dapat memberi dampak buruk bagi sang anak misalnya konten yang diakses bersifat negatif dengan demikian jika tidak adanya pengawasan dari orang dapat berakibat fatal pada proses perkembangan pola pikir anak. selain itu dengan adanya perkembangan teknoogi peranan gedged juga memberikan layanan akses tawaran berupa game. Meskipun hanya berupa game hal tersebut juga perlu adanya pemantauan ataupun batasan karena jika dibiarkan akan berakibat misalnya mnghabiskan semua waktu luang dengan game atau bahkan waktu istirah hal ini yang kemudian mengganggu konsentrasi anak proses belajar karena anak tidak akan fokus sepenuhnya pada saat proses belajar entah disekolah ataupun dirumah hal tersebut bisa jadi dipicu karena banyangan tentang game tersebut atau karena kelelahan akibat waktu istirahat yang berkurang.
Jadi hal tersebut yang perlu digaris bawahi oleh para orang tua tentang kondisi perkembangan anak. meskipun hal tersebut menjadi kendala karena kesibukan orang tua karena harus bekerja. Terlebih lagi jika seorang ayah dan ibunya sama- sama bekerja.

Penulis : Mannawatun Toyyibah (Tim Media dan Desain Grafis)







Follow dan subscribe akun media sosial GPAN Malang sebagai berikut:

Komentar