FILOSOFI “MEMBACA”


Hai Sahabat Ara... tau gak apa arti dari Ara? Istilah Ara merupakan singkatan dari “Anak-anak Nusantara”. Yah itu kenapa kalian kami sebut sebagai Sahabat Ara. Semoga kita selalu menjadi sahabat yang baik bagi anak-anak nusantara.
Kali ini saya akan berbagi sebuah opini tentang filosofi “Membaca”. Filosofi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia (philien: cinta dan sophia: kebijaksanaan). Secara gamblang dapat disimpulkan bahwa filosofi berarti cinta kebijaksanaan. Filosofi mengajarkan kita untuk mencintai sebuah kebijaksaan terhadap sesuatu, termasuk kebijaksanaan dalam memandang apa itu “membaca”. Dengan demikian kita akan meyakini bahwa membaca itu merupakan sesuatu hal yang salah atau benar secara bijaksana. Sedangkan ilmu mengajarkan kita memahami apa itu membaca.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Melalui membaca, kita akan belajar banyak tentang hal-hal yang belum kita ketahui. Belajar sebenarnya tidak hanya melalui membaca, tapi juga melalui pengalaman pribadi, melihat sesuatu kejadian, mendengarkan, ataupun menulis. Mengapa juga harus melalui membaca? Itu karena tidak semua hal (pengetahuan) didapatkan secara langsung melalui pengalaman pribadi kita. Terkadang orang lain yang mengalaminya menuliskan pengetahuannya untuk dibagikan kepada kita. Seperti saya yang menulis pengalaman belajar saya ini untuk dibagikan kepada Sahabat Ara agar dibaca, sehingga kalian dapat belajar dari tulisan ini. Bagi kalian yang beragama Islam, wahyu yang pertama kali diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW ialah surah Al-Alaq. Didalamnya Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca. Oleh karena itu, membaca merupakan sesuatu hal yang baik dilakukan sehingga kita memahami apa yang salah dan apa yang benar. Tidak hanya membaca kitab agama, namun juga membaca bacaan apapun yang ingin kita ketahui.
Sejak kapan kita harus membiasakan diri membaca?. Seharusnya kebiasaan membaca sudah ditanamkan sejak dini, tidak hanya di sekolah tapi juga di lingkungan keluarga. Mengapa sejak dini?. Karena waktu tidak akan terulang kembali. Ketika kita masih anak-anak, kemampuan otak kita untuk mengingat apa yang kita baca (pelajari) masih sangat baik. Itu kenapa usia dini maupun anak-anak dikatakan sebagai usia atau masa emas bagi setiap orang. Kebiasaan itu juga akan membawa kita pada kegemaran. Dengan demikian kita akan menjadi suka dan senang untuk membaca. Bagi kalian yang telah melewati usia emas itu jangan berkecil hati. Tidak ada kata terlambat untuk belajar menyenangi aktivitas membaca. Apalagi bagi kalian yang ingin menjadi seorang penulis yang baik. Menurut saya, tidaklah seseorang itu menjadi penulis yang baik jika dia belum menjadi pembaca yang baik. Sama halnya dengan sebelum menjadi pembicara yang baik, hendaklah menjadi pendengar yang baik. Dengan membaca secara baik, kita akan belajar berpikir untuk menuliskan hal-hal baik secara baik. Artinya, hal-hal baik yang kita tuliskan akan mudah dipahami oleh pembaca.
Ada pepatah yang mengatakan: “Dengan membaca kamu akan mengenal dunia, dengan menulis dunia akan tahu siapa dirimu.”. Ada juga yang mengatakan: “ Membaca membuatmu tahu, menulis membuatmu ingat apa yang pernah kau tahu.”. Tapi kembali lagi pada opini saya sebelumnya bahwa untuk menjadi penulis yang baik, haruslah menjadi pembaca yang baik terlebih dahulu, dan itu seharusnya dibangun sejak usia dini. Oleh karena itu, keluarga berperan penting dalam hal ini. Ada lagi salah satu pepatah seorang Kaisar Perancis yang terkenal: Show me a family of readers, and I will show you the people who move the world.”. Itu mengapa budaya membaca di negara-negara maju sangat tinggi, karena mereka lebih dulu memahami pentingnya membaca seperti pepatah Kaisar Napoleon Bonaparte.

                                                                        14 Januari 2016,
                                                                        Riska Dwi Yuliani

Komentar

  1. Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara Regional Yogyakarta atau GPAN Regional Jogja merupakan suatu komunitas sosial yang bergerak di bidang literasi dan pendidikan yang berlokasi di regional jogja.
    https://gpanyogyakarta.blogspot.co.id

    BalasHapus
  2. https://solidsurfaceprimalite.com/

    BalasHapus

Posting Komentar