TEMA
: BUDAYA
MEDIA SOSIAL ADALAH RACUN
Siapa
diantara kalian sekarang yang tidak kenal dengan media sosial diantaranya instagram
, facebook dan twitter. Bahkan saya berani bertaruh jika hampir 99,99 % kalian
telah akrab dengan media sosial utamanya instagram dan dapat dipastikan setiap
setik atau menit mata kalian tidak bisa lepas dari yang namanya instagram.
Lantas mengapa perilaku tersebut bisa hadir dalam kehidupan kalian?
Instagram
saat ini telah menjadi aplikasi wajib yang harus gadget kalian miliki ,
instagram booming pada tahun 2012 diciptakan oleh Kevin Systrom dan rekannya Mike. Instagram adalah sebuah
aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan
filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk
milik Instagram sendiri. Instagram kini ibaratnya racun yang telah merasuk
kedalam tubuh dan menyebar kepada sel sel yang ada dalam tubuh kalian. Kenapa
saya bilang seperti ini? karena ini dalah fakta yang tidak dapat dipungkiri lagi
dengan 1 milyar pengguna, hal dapat dipastikan hampir seluruh gadget di dunia
telah terinstall aplikasi tersebut. Memang sekarang sudah memasuki jaman modern
yaitu internet gegan begitu informasi apapun sangat mudah diperoleh tanpa harus
bersusah payah mencarinya , hanya dengan mengetikkan kata kunci pada halaman
pencarian kita sudah mendapatkan apa yang kita cari dan itu tidak membutuhkan
waktu yang lama dengan syarat gadget kita sudah belikan kuota data internet
tanpa adanya koneksi internet kita tidak dapat membuka media sosial, maka
otomatis kita harus membeli kuota internet dengan megeluarkan sejumlah uang. Contoh
kecilnya untuk kuota 1gb dijual dengan harga Rp. 9.000. Bagi mereka yang sudah
bekerja dan menghasilkan pemasukan sendiri ini bukanlah perkara yang sulit lantas
bagaimana dengan mereka yang berstatus pelajar?
Ini menimbulkan masalah baru mereka yang
berstatus pelajar mau tidak mau harus meminta uang lebih untuk membeli kuota
internet agar bisa berjejaring sosial media, bagi mereka yang mempunyai
orangtua dengan tingkat ekonomi yang berkecukupan adalah sesuatu hal biasa dan tidak
memberatkan lalu bagaimana dengan nasib keluarga dengan penghasilan pas pas an
ini menjadi problematika, terkadang buat makan aja masih kurang ini lagi
dibebani dengan permintaan tambahan uang saku untuk membeli kuota internet yang
kita tau sendiri itu tidaklah murah.
Ada anak yang mengerti kondisi ekonomi orangtua
jadi mereka berusaha untuk menyisakan uang saku mereka untuk ditabung dan nanti
jika sudah terkumpul akan digunakan untuk membeli kuota. Media sosial memiliki
damak positif dan negatif, tapi kebanyakan memiliki dampak negatif berupa kecanduan
terhadap dunia maya, seoalah olah dunia maya adalah segalanya secara tidak
langsung kita sudah menjadi pecandu yang tidak bisa terlepas darinya. Bayangkan
segala bentuk media informasi gambar dan video terpampang dengan bebasnya,
lantas bagaimana jika ada video dan gambar yang berbau pornografi sangat mudah
diakses bagi mereka kalangan anak anak yang notabennya belum cukup umur
menonton hal hal semacam itu. Peran orangtua disini sangat diperlukan dalam
memberikan perhatian lebih terhadap anaknya, namun kita tahu kebanyakan
orangtua sudah sangat sibuk dengan pekerjaannya berangkat pagi lalu pulang sore
hari istirahat kemudian tidur. Jarang sekali orangtua berbincang langsung
kepada anak anaknya kecuali dalam keadaan yang memang diperlukan saja.
Masalahnya jika seseorang telah kecanduan
bermedia sosial maka banyak sekali waktu yang terbuang sia sia hanya untuk
sekedar scroll up, scroll down, dan posting foto. Ingin memiliki pengikut yang
banyak rasanya senang sekali jika foto kita banyak yang memberi like atau suka.
Lantas apa sih tujuan kalian bermedia sosial semacam itu bukankah itu adalah
hal yang maya? Bayangkan berapa waktu kita yang terbuang sia sia hanya untuk
hidup didunia maya, tugas sekolah jadi banyak yang terlambat dikerjakan, belum
lagi mata kita bisa terkena radiasi layar gadget jka terlalu lama menatapnya.
Banyak sekali kerugian yang kita dapat jka tidak bijak dalam bermedia sosial, membuat
kita menjadi orang yang pasif karena lebih mementingan gadget daripada
oranglain di sekitar kita. Misalnya saat kita tengah berkumpul bersama kebanyakan
orang orang akan lebih memberikan fokus dan perhatiannya terhadap gadget
daripada membuka perbincangan dengan orang yang ada di sampingnya, gadget
membuat yang jauh menjadi dekat dan membuat yang dekat menjadi jauh. Kita
menjadi manusia yang individualis yaitu lebih mementingkan kepentingan pribadi
daripada kepentingan bersama menjadikan kita manusia yang acuh dan mudah
menyalahkan orang lain, secara tidak langsung kita telah diracuni oleh media
sosial hanya saja kita tidak menyadarinya. Banyak hal hal negatif yang kita
konsumsi di media sosial misalnya sesuatu yang berbau pornografi, kata kata kasar,
bahkan ujaran kebencian dapat kita temukan disini karena informasi apapun
dengan sangat mudah menyebar jika kita tidak hati hati itu semua bisa menjadi
bom bunuh diri untuk diri kita sendiri nantinya bahkan masa depan kita menjadi
hancur.
Media sosial bisa membuat perilaku seseorang
menjadi menyimpang mengubah karakter seseorang yang awalnya tidak suka dengan
hal hal kasar sekarang menjadi seseorang yang mudah marah dan melontarkan kata
kata kasar. Banyak sekali contoh masalah yang telah terjadi belakangan ini
misalnya seorang murid yang berani memukul gurunya, bisa jadi akibat terlalu
seringnya kita menonton video tentang kekerasan, perkelahian yang secara tidak
langsung itu telah meracuni pikiran kita seolahnya kita bangga telah melakukan
perbuatan tersebut tanpa kita sadari sebenarnya itu adalah perbuatan salah
namun kita tetap melakukannya agar kita dicap sebagai seseorang yang pemberani
dll.
Bermain sosial media itu tidak salah jika kita
tau batasnya dan bijak dalam melakukanya, masih ada hal hal positif yang bisa
dapatkan dari sosial media seperti tempat mencari informasi perlombaan, hiburan,
mencari uang dengan cara berjualan online dll. Bersikap bijak dalam bersosial
media tidaklah hal yang mudah namun tidak berarti hal tersebut mustahil untuk dilakukan
semua membutuhkan proses dan pembiasaan. Dengan cara yang bisa diterapkan
adalah membatasi peggunaan gadget dalam sehari, mencari kegiatan lain yang lebih
bermanfaat seperti olahraga, memasak, mendaki mungkin, yaitu kegiatan yang
dapat menghindarkan kita dari gadget secara langsung dengan adanya kegiatan
kegitan baru yang lebih bermanfaat itu bisa mengurangi kecanduan kita terhadap
media sosial dan mulai berpikir secara jernih serta menyadari terlalu tenggelam
dalam dunia maya utamanya instagram adalah hal yang sia sia jika hal tersebut
tidak menimbulkan dampak positif dalam kehidupan kita. Sehingga berlakulah
bijak dalam bersosial media karena masa depan bisa menjadi taruhannya.
FOTO
KETIKA LEBIH ASIK DENGAN GADGET MASING MASING
Penulis : Anggi Bahtiar (Tim Sociopreneur)
Follow dan subscribe akun media sosial GPAN Malang sebagai berikut:
Instagram: https://instagram.com/gpanmalang
Twitter: https://twitter.com/gpanmalang
Fanspage: https://facebook.com/gpanregionalmalang
Komentar
Posting Komentar