BELAJAR RASA BERMAIN SAAT PUASA RAMADHAN
Mengisi waktu luang anak-anak
di bulan Ramadhan dengan kegiatan yang menarik tetapi bermanfaat adalah tujuan
dari kegiatan rutin tahunan yang diadakan di Pondok
Pesantren Nurul Huda Mergosono, Malang ini.
Sancil adalah sebutan yang sering dipakai untuk menyebut kegiatan tersebut.
Sancil merupakan akronim dari kata Santri Kecil.
Karena kegiatan ini dilaksanakan di sebuah pesantren dan seperti yang
telah diketahui bahwa anak yang belajar di sebuah pesantren disebut santri,
maka kegiatan ini diberi nama Sancil (Santri
Kecil).
Sancil ini dilaksanakan sejak tahun 2014 di Bulan Ramadhan,
jadi kegiatan Sancil adalah kegiatan rutin di Bulan Ramadhan. Awal mula
dibentuknya kegiatan ini adalah karena permintaan beberapa rekan yang
mengeluhkan kegiatan anak-anaknya saat Puasa Ramadhan yang berbarengan dengan
libur sekolah. Karena adanya beberapa permintaaan inilah, didesain sebuah
kegiatan belajar yang dikemas seperti permainan tetapi tetap memberikan pesan
yang penting dan pastinya tidak melelahkan dilakukan saat puasa.
Pada tahun 2019 ini kegiatan Sancil kembali dilakasanakan,
tepatnya pada tanggal 26 sampai 29 Mei 2019. Namun, karena saat tanggal
pelaksanaan sancil kegiatan sekolah belum libur, peserta sancil tahun ini
mengalami penurunan. Tetapi kegiatan tetap terus terlaksana dengan baik dan
lancar, dengan semangat dari adik-adik peserta dan panitia kegiatan Sancil 2019
berjalan dengan cukup meriah.
Peserta yang mengikuti kegiatan sancil ini dari beragam
usia mulai dari 5 hingga 12 tahun. Dengan perbedaan usia ini, kelas
pembelajaran dibagi menjadi dua kelompok. Dengan jadwal kegiatan yang padat
mulai dari pukul 13.00 (Pulang sekolah) hingga 17.00 WIB, puasa adek-adek sancil menjadi tidak terasa, tetapi tetap
terlaksana.
Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain
adalah praktek wudhu, sholat berjamaah, dan membaca wirid. Ditengah-tengah
kegiatan akan diberikan beberapa permaianan yang bersifat mendidik, mengajarkan
sebuah rasa tanggung jawab, kebersamaan, gotong royong, maupun kemandirian.
Setiap di akhir kegiatan, beberapa adik-adik akan ditanyai
mengenai pelajaran apa saja yang didapat di hari tersebut, sehingga setiap
santri akan dapat memahami pelajaran-pelajaran yang telah disampaikan. Harapan
dari kegiatan ini, pelajaran yang telah diajarkan akan dapat terus dilaksanakan
oleh adik-adik saat sudah kembali ke rumah maupun sekolah masing-masing.
Setiap hari saat pelaksanaan sancil, adik-adik dianjurkan
untuk membawa uang untuk beramal yang dimasukkan dalam celengan yang telah
dibuat di hari pertama. Saat hari terakhir kegiatan sancil, uang amal yang
telah terkumpul akan dibelikan bahan- bahan untuk membuat parcel yang akan
dirangkai oleh adik-adik sancil dan diberikan kepada teman-teman yatim. Dengan
cara ini, secara tidak langsung adik-adik telah diajarkan cara untuk berbagi
terhadap teman yang membutuhkan.
Usia anak-anak adalah usia yang sangat baik
untuk memberikan pelajaran- pelajaran kehidupan. Tidak harus dengan suebuah
kata-kata dan perintah untuk memberikan pelajaran, dengan permainan pemahaman
akan suatu pelajaran juga dapat dilakukan. Lebih menyenangkan dan terkesan bagi
anak-anak itulah yang diharapkan.
Follow dan subscribe akun media sosial GPAN Malang sebagai berikut:
Instagram: https://instagram.com/gpanmalang
Twitter: https://twitter.com/gpanmalang
Fanspage: https://facebook.com/gpanregionalmalang
Komentar
Posting Komentar