MALANG DARURAT LINGKUNGAN HIJAU


MALANG DARURAT LINGKUNGAN HIJAU


Kepoin Kuy! - Kota Malang selain terkenal akan kota wisata juga terkenal sebagai kota pendidikan. Terdapat 50 lebih Universitas Negeri maupun Swasta di Kota Malang. Adanya mahasiswa yang merantau menempuh pendidikan di Kota Malang, menjadikan penjumlahan penduduk di Kota Malang meningkat setiap tahun. Faktor kepadatan penduduk selain dari meningkatnya mahasiswa baru juga faktor masyarakat yang memang merantau untuk mengubah nasib hidupnya. Seperti di daerah Muharto, hampir semua masyarakatnya bukan orang asli malang, melainkan orang Madura.

Semakin banyaknya penduduk di Kota Malang, semakin meningkat pula pembangunan dan polusi udara. Pertama yakni peningkatan pembangunan berupa perumahan, mall, tempat nongkrong, rumah kost dll. Kita sudah sulit sekali menjumpai sawah ataupun lahan kosong. Sepanjang jalan pemandangan yang bisa kita nikmati adalah deretan cafe, supermaket ataupun mall. Meningkatnya pembangunan tersebut ternyata berdampak pada lingkungan. Terjadi ketidakseimbangan lingkungan. Salah satu contohnya adalah semakin banyaknya sampah plastik.

Banyak sekali sampah plastik yang kita jumpai di Kota Malang. Kita bisa mengambil contoh di daerah kampus terdapat banyak cafe. Mereka masih memakai gelas plastik untuk tempat minuman yang mereka jual. Semisal satu cafe bisa menghabiskan 30 gelas plastik setiap hari dan deretan tempat tersebut ada lima cafe, kita samaratakan saja, setiap cafe menghabiskan 30 gelas plastik, maka setiap harinya ada 150 sampah plastik. Itu hanya sebagian kecil saja, belum kita hitung semua cafe yang ada di Malang. So, kalian bisa bayanginkan betapa banyaknya sampah plastik di Malang setiap harinya.

Kedua yakni meningkatnya polusi udara. Selain menumpuknya sampah plastik, ternyata polusi udara di Malang semakin meningkat. Dulunya Malang terkenal kota dingin, sekarang tidak ada bedanya dengan kota lain. Makin tahun makin panas Kota Malang. Salah satu penyebabnya yakni makin banyaknya yang membawa kendaraan. Zaman sekarang orang tidak mau ribet. Sudah jarang sekali orang melirik kendaraan umum untuk berpegian. Mereka akan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Jika satu kampus, setiap tahunnya menerima 2000 mahasiswa baru, dan setengah dari mereka membawa kendaraan, maka setiap tahunnya ada peningkatan jumlah penduduk yang membawa kendaraan pribadi. Tidak heran jika Malang sudah tidak lagi terkenal akan kota dinginnya.
Melihat kondisi tersebut, mari sahabat ara kita sama-sama menjaga lingkungan. Mulai dari hal yang paling mudah, yaitu kita bisa mengurangi penggunaan plastik. Kebiasaan membeli kebutuhan dengan menggunakan kantong plastik kita ubah dengan menggunakan totebag. Nah, adalagi nih sahabat ara, jika kalian yang suka ngopi bisa nih mengganti pemakaian sedotan plastik berubah menggunakan sedotan yang stainless.

“Percayalah usaha kecil untuk hidup hijau akan bermanfaat untuk lingkungan kita”.



Penulis : (Nur Baiti Purnamasari - Tim Public Relationhttps://www.instagram.com/12bety98/


Follow dan subscribe akun media sosial GPAN Malang sebagai berikut:
YouTube: https://youtube.com/channel/UCr-TpKqOvwifvU0_V7EU_Vg
Instagram: https://instagram.com/gpanmalang
Twitter: https://twitter.com/gpanmalang
Fanspage: https://facebook.com/gpanregionalmalang

Komentar