Perancangan
Perpustakaan Ramah Anak
Oleh : Amelia Sawitri
Minat baca masyarakat Indonesia pada saat ini tergolong sangat rendah, terutama pada anak-anak. Banyak faktor yang mempengaruhi minimnya minat baca, salah satunya adalah kurangnya
fasilitas yang menyediakan tempat bacaan untuk anak-anak. Untuk menunjang minat baca pada anak-anak tentunya dengan menyediakan perpustakaan anak. Membangun perpustakaan
ramah anak harus memahami sifat anak-anak yang aktif, kreatif, energik,
berimajinasi, suka bermain, serta memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
perancangan perpustakaan ramah anak, yaitu :
·
Fungsi
ruang
·
Konsep
interior ruang
·
Pemilihan
furniture ramah anak
·
Pemilihan
material finishing
Ruang bacaan harus memiliki fungsi utama
sebagai fungsi informasi, edukasi dan rekreasi. Ruang bacaan dirancang untuk
mendukung aktifitas anak seperti belajar, membaca buku, bermain permainan
edukatif, dan melakukan kegiatan seni. Dalam ruang bacaan perlu diadakan area
bermain edukatif bagi anak untuk melatih kreativitas imajinasi anak serta
membuat anak senang dan tidak merasa bosan berada di dalam perpustakaan sehingga mereka dapat belajar dan bermain.
Sumber foto: https://id.pinterest.com/pin/532761830895061515/ |
Sumber foto: https://steamintosydney.wordpress.com/rockdale-library/ |
Konsep yang cocok untuk perancangan
perpustakaan ramah anak yaitu menerapkan konsep
kontras imajinatif. Konsep ini menggunakan bentuk-bentuk yang imajinatif serta menggunakan warna-warna yang kontras sehingga
perpustakaan penuh warna dan menarik yang akan membangkitkan suasana ceria,
sehingga anak-anak tertarik untuk membaca di perpustakaan.
Contoh bentuk yang dapat digunakan adalah
bentuk-bentuk geometris dasar. Untuk pemilihan warna-warna dapat menggunakan
warna merah,biru, kuning, hijau, dan warna kontras lainnya.
Finishing yang digunakan untuk elemen interior
dapat menggunakan wallpaper dengan gambar pemandangan alam atau gambar
imajinatif lainnya yang menciptakan suasana ceria.
Untuk pencahayaan dalam ruang dapat menggunakan
cahaya alami pada pagi siang hari, untuk sore hari dapat menggunakan lampu LED.
Untuk masalah penghawaan pada ruang dapat menggunakan penghawaan alami dari
jendela atau dapat menggunakan AC jika menginginkan suasana yang lebih sejuk
dan nyaman. AC yang digunakan bisa menggunakan AC central sehingga suhu dalam
ruang merata.
Dalam ruang bacaan akan lebih baik menggunakan
karpet, karena dengan penggunaan karpet akan menciptakan suasanya nyaman dan
hangat.
Sumber foto: https://interior.binus.ac.id/ |
Pemilihan penggunaan furniture dan aksesoris
interior perlu diperhatikan agar sesuai dengan aktifitas anak. Merancang konsep
furniture yang memperhatikan material dan bentuknya, seperti memilih
menggunakan furniture yang tidak memiliki ujung permukaan tajam karena
menyesuaikan dengan sifat anak yang aktif. Pemilihan furniture juga dapat
menggunakan bentukan bentukan furniture yang unik dan imajinatif. Untuk
material furniture dapat menggunakan kayu/HPL. Dalam penataan furniture
dibutuhkan sirkulasi yang cukup luas agar anak bebas bergerak.
Dan untuk yang terakhir adalah pemilihan
material finishing. Material finishing yang digunakan adalah material yang
ramah lingkungan, aman bagi anak dan tidak mengandung racun. Material utama
yang digunakan adalah material kayu.
Dengan adanya perpustakaan ramah anak
diharapkan anak-anak dapat lebih sering berkunjung ke perpustakaan untuk
membaca, belajar, dan bermain. Serta diharapkan anak-anak akan merasa senang
dan nyaman saat mereka pergi ke pepustakaan dan menjadikan perpustakaan sebagai
tempat favorit mereka, karena lebih baik menumbuhkan kebiasaan untuk berliterasi kepada anak-anak sejak dini.
Komentar
Posting Komentar