7 Negara
dengan Kualitas Pendidikan Terbaik: Adakah Indonesia?
Sumber: plukmee.com |
Oleh : Kuni Mawaddah
Salah satu indikator yang tepat untuk menentukan kualitas pendidikan suatu negara adalah hasil dari tes Programme for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). PISA mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di dunia. Berdasarkan PISA yang dilakukan pada tahun 2015, tujuh negara secara berurutan yang memiliki kualitas pendidikan terbaik sebagai berikut.
Salah satu indikator yang tepat untuk menentukan kualitas pendidikan suatu negara adalah hasil dari tes Programme for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). PISA mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di dunia. Berdasarkan PISA yang dilakukan pada tahun 2015, tujuh negara secara berurutan yang memiliki kualitas pendidikan terbaik sebagai berikut.
1. Singapura
Negara yang dulunya berupa pulau
kecil tanpa sumber daya alam yang kemudian disulap oleh Lee Kuan Yew menjadi
negara maju ini menerapkan tingginya standar pengajaran. Mereka melakukan
investasi besar untuk mengaderisasi kualitas guru. Calon guru mengikuti
pelatihan di Institut Nasional Pendidikan, Nanyang Technological University.
Hal tersebut dilakukan agar lulusan terbaik unversitas tidak malu menjadi
tenaga pengajar dan para guru memiliki kualitas dan standar pendidikan yang
sama.
2. Jepang
Wajib belajar di negeri samurai ini
dilaksanakan selama 9 tahun dengan seluruh biaya pendidikan digratiskan. Bukan
hanya dari dukungan pemerintah, namun warga Jepang sudah menyadari pentingnya
pendidikan. Setidaknya setelah bersekolah, para siswa yang berumur 15 tahun
rata-rata menghabiskan waktu 13,6 jam setiap minggu untuk sesi belajar afterschool.
Tentu saja 'kesadaran' ini dapat kita contoh :)
3. Estonia
Estonia berperingkat pertama jika
dibandingkan dengan negara di benua Eropa lainnya. Negara dengan jumlah
penduduk 1,34 juta jiwa ini memiliki sistem pendidikan berdasarkan prinsip
persamaan dan pemahaman terhadap sekolah. Siswa tidak diseleksi berdasarkan
kemampuan akademik atau hasil belajar. Sekolah diwajibkan memberikan lingkungan
belajar yang terbaik untuk seluruh siswa tanpa memandang perbedaan latar
belakang keluarga.
4. Taipei
Pemerintah Taipei memutuskan pertama
kali mengikuti PISA pada tahun 2006. Pada saaat itu, Taipei meraih perngkat
pertama di bidang matematika. Semenjak saat itu, hasil tes PISA yang diraih
selalu mengalami peningkatan. Kunci dari kesuksesan tersebut adalah investasi
pemerintah dalam aspek pendidikan. Pemerintah menggelontorkan dana yang besar
untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan menggaji guru dengan baik. Selain
itu, rerata jam pembelajaran tiap minggu adalah 31,8 jam, salah satu yang
terlama jika dibandingkan dengan negara OECD lainnya.
5. Finlandia
Semenjak hasil PISA tahun 2012,
Finlandia dikenal dengan negara paling berkualitas dalam hal pendidikannya.
Jumlah siswa setiap kelas relatif sedikit, yaitu 19 orang. Di Finlandia, rerata
waktu setiap minggu yang dihabiskan untuk pembelajaran adalah 24,2 jam per
minggu, ranking dua terpendek dalam waktu pembelajaran. Namun, mereka memiliki
kegiatan afterschool selama 11,9 jam setiap minggunya.
6. Makau
Sekolah di Makau diberikan otonomi
yang penuh, berdasarkan persentase tugas yang harus dipertanggungjawabkan
kepada pemerintah. Jika dibandingkan dengan negara OECD lainnya, negara ini
menduduki ranking pertama dengan presentase tingkat otonomi sekolah 98,7%. Selain itu, terdapat fasilitas komputer yang
memadai untuk setiap siswa.
7. Kanada
Seperti Estonia, Kanada juga
menerapkan prinsip persamaan hak dalam sistem pendidikan. Kanada tidak
benar-benar memili sistem pendidikan nasional, otonomi diberikan kepada
masing-masing negara federal. Namun, pada masing-masing negara federal tersebut
terdapat komitmen bersama untuk mendapakan kesempatan yang sama di sekolah.
Dari ketujuh negara tersebut, tidak
ada Indonesia. Eits, namun tunggu dulu, tetap lanjutkan membaca artikel ini.
"Ada di peringkat berapakah
Indonesia? Bagaimana jika dibandingkan dengan peringkat Singapura,
Malaysia, atau negara di Asia Tenggara lainnya?"
Mungkin pertanyaan tersebut yang
paling sering kita tanyakan. Kita kemudian mendapatkan berbagai pemberitaan
yang menunjukkan posisi peringkat Indonesia, dengan kata lain hanya
meninggalkan kesan mengenai peringkat dan nilai saja. Sebaiknya, kita perlu mengapresiasi
pemerintah yang telah mengajukan diri mengikuti studi internasional. Berani
mengambil resiko menunjukkan kepada dunia tentang pendidikan kita, rangking
berapa? Posisi berapa? Namun bukan itu yang paling penting. Dengan mengikuti
PISA, kita dapat mengetahui diri kita, mengevaluasi, dan menyusun rencana
berdasarkan hasil evaluasi. Hasil dari penelitian sejenis PISA dapat kita
jadikan sebagai evaluasi formatif dengan menghasilkan umpan balik
yang sesuai demi kemajuan pendidikan!
Sekedar Informasi: PISA dilaksanakan setiap 3 tahun
sekali. PISA tahun ini akan diadakan pada bulan Agustus dengan sampel acak dari
siswa yang berumur 15 tahun. Mari berhadap semoga hasil yang didapatkan lebih
baik dibandingkan dengan tahun 2015 :)
Referensi: OECD. 2016. PISA 2015 Result In
Focus, (online), (https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf)
Komentar
Posting Komentar