IBU GURU YANG BANYAK BUKUNYA






Tadi sewaktu mengantarkan pesanan ke salah satu customer di Araya, di teras rumah aku melihat ada banyak buku yang terpajang rapi.
Saat orangnya keluar, aku iseng tanya,
"Ibu, ini rumah baca apa bimbingan belajar, koq banyak bukunya?" tanyaku.
"Oh, bukan mas. Ini ceritanya Guru TK, lagi pindahan, berhubung rumahnya dulu besar, tapi sekarang kecil seperti ini, jadilah buku-bukunya ditaruh di teras rumah" jawab ibu itu.
Hmm, sekilas angan-anganku melangkah jauh, pasti guru itu disukai banyak anak-anak. Secara, dia punya banyak koleksi buku di rumahnya.
Jadi, ketika mengajar, dia bisa mengajak anak didiknya untuk datang ke rumah.
"Anak-anak, ibu punya koleksi buku baru yang bagus di rumah, kalau mau tau, datang saja ke rumah ibu".
Pasti anak-anak senang mendengar hal itu.
Anak kecil, dalam masa pertumbuhannya, pasti punya rasa ingin tahu yang sangat besar dengan hal-hal baru. Akan lebih menarik, jika seorang guru atau orang tua bisa mengarahkannya ke dalam hal-hal yang positif.
Contohnya, dalam hal ini, mengajak mereka untuk melihat, "koleksi buku baru yang bagus".
Yang terlintas dalam benak anak-anak pasti kata-kata, "Koleksi", "Buku Baru", "Bagus".
Secara Psikologi, kata-kata itu mampu merangsang daya pikir dan imajinasi mereka.
Jika anak yang suka membaca, kata yang menarik bagi mereka tentu "Buku baru".
Jika anak yang aspek visualnya lebih dominan, kata yang menarik baginya pasti kata "bagus".
Dan jikapun ada anak yang tidak suka membaca, tapi aspek Psikomotoriknya lebih menonjol, pasti kata yang tersirat bagi mereka adalah kata "Koleksi", karena, pasti dia yang akan mengobrak-abrik koleksi buku itu.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dengan guru punya banyak koleksi buku dirumahnya.
Selain bisa memotivasi anak-anak agar suka membaca. Dia juga bisa mengajak mereka untuk datang ke rumah, tak hanya untuk belajar, tapi juga untuk menjalin kedekatan emosional antara guru dan anak-anak asuhnya.
Aku yakin, guru yang seperti itu yang akan diingat selamanya oleh anak-anak. Guru yang ramah, pintar, perhatian, gak jaim sama anak-anak, dan juga, punya banyak koleksi buku.
Kalau gak ingat orangnya, minimal ingat sama rumah dan kenangannya.
Dan...gak harus guru, juga gak harus jadi guru. Kitapun, orang tua, keluarga, orang biasa, bisa melakukan itu.
Mau, anak-anak kita dijejali dengan sinetron-sinetron gak jelas itu.
Jadi, langkah kecilnya, bisa dengan mulai mengumpulkan buku dari sekarang, dikit demi sedikit. Lama-lama kan katanya bisa jadi bukit.
Uang, seberapapun besarnya akan habis tak tersisa, tapi pengetahuan dalam satu buku, bisa dipakai untuk selamanya.
Itulah yang namanya amal jariyah..
So, yuk koleksi buku mulai dari sekarang.
Salam hangat,
Roni cool (Muhammad Sakroni)

Komentar

  1. Sunggu mulia

    Bagus informasinya. Jangan lupa mampir ke situsku juga di http://www.malangartchannel.com/ ya. Makasihhh :D

    BalasHapus

Posting Komentar